Posted by :
Unknown
Sabtu, 22 Februari 2014
1.1 Pengantar Teknologi
Komputer
Sebenarnya
50 tahun yang lalu, komputer yang secara harfiah telah mengelilingi sebagian
besar orang-orang Amerika di dalam hidup mereka sehari-hari. Mereka dengan
mudah mengenali bentuk mainframe dan minicomputer yang dapat ditemukan pada kebanyakan
bisnis, kantor pemerintah, dan sekolah. Komputer mikro dapat ditemukan pada
kebanyakan bisnis dan di rumah yang digunakan untuk pengolah kata, penyimpanan
informasi, game pertunjukan, dan belanja elektronik. Komputer juga banyak ditemukan
pada peralatan rumah, perangkat telekomunikasi dan lain-lain.
Dengan
ditemukan berbagai macam teknologi yang mendukung informasi ini menyebabkan
perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, dimana setiap informasi
yang ada di dunia ini dapat kita dapatkan dengan waktu yang relatif singkat.
Karena kemampuan meningkat dalam bidang teknologi dan karena peralatan menjadi murah
dan lebih kuat serta mudah dibawa disertai dengan perkembangan aplikasi
komputer menyebabkan perkembangan informasi semakin cepat. Masalah teknologi
informasi diyakini bahwa teknologi informasi akan menjadi penggerak utama dan
sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi dunia ke depan. Teknologi informasi
juga dipandang sebagai hal yang sangat penting dalam perluasan kesempatan
belajar serta perolehan informasi masyarakat di dunia.
1.2 Pengenalan
Teknologi Komputer dan Informasi
1.2.1 Pengertian
Teknologi
Beberapa
pengertian teknologi telah diberikan antara lain oleh David L. GOETCH: people
tools, resources, to solve problems or to extend their capabilities. Sehinga
teknologi dapat dipahami sebagai "upaya" untuk mendapatkan suatu
"produk" yang dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan peralatan (tools),
proses dan sumberdaya (resources).
Pengertian
yang lain, telah diberikan oleh Arnold Pacey "The application as
scientific and other knowledge to practical task by ordered systems. that
involve people and organizations, living things and machines". Dari
definisi ini jelas, bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang
terlibat dalam perencanaannya, karena itulah teknologi tidak bebas
organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi dan politik. Definisi
teknologi yang lain diberikan oleh Rias Van Wyk "Technology is a
"set of means" created by people to facilitate human endeavor".
Definisi
lain oleh Technology Plan 2004-2005 “Technology can be any tool, device,
program, or system that when applied to the educational environment will
increase productivity, creativity, and/or achievement of students, faculty, and
staff and will prepare them for new roles in learning, living, and working”. Teknologi
bisa mencakup, tetapi tidak terbatas untuk komputer, televisi, VCR dan
DVD, alat presentasi audio/ visual, sistem satellite broadcast, alat
adaptive, infrastruktur networking, instruksional, operasional, dan
program manajemen.
Dari definisi tersebut,
ada beberapa esiensi yang terkandung yaitu:
1. Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang
tidak akan pernah berakhir, keberadaan teknologi bersama dengan keberadaan
budaya umat manusia.
2. Teknologi merupakan kreasi dari manusia, sehingga
tidak alami dan bersifat buatan (artificial).
3. Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set
of means), sehingga teknologi dapat dibatasi atau bersifat universal, tergantung
dari sudut pandang analisis.
4. Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi ikhtiar
manusia (human endeavor). Sehingga teknologi harus mampu meningkatkan
performa kemampuan manusia.
Dari
definisi di atas, ada tiga entitas yang terkandung dalam teknologi yaitu,
keterampilan (skill), logika berfikir (algorithma) dan perangkat keras
(hardware). Dalam pandangan management of technology, teknologi dapat
digambarkan dalam beragam cara, yaitu:
1. Teknologi sebagai makna untuk memenuhi suatu maksud
di dalamnya terkandung apa saja yang dibutuhkan untuk merubah sumberdaya (resources)
ke suatu produk atau jasa.
2. Teknologi tidak ubahnya sebagai pengetahuan,
sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan (objective).
3. Teknologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan
dan rekayasa (engineering) yang dapat diaplikasikan pada perancangan
produk dan atau proses atau pada penelitian untuk mendapatkan pengetahuan baru.
1.3 Pengertian
Teknologi Informasi
Dalam
bukunya Senn mengatakan istilah TI digunakan untuk mengacu pada suatu
item yang bermacam-macam dan kemampuan yang digunakan dalam pembuatan,
penyimpanan, dan penyebaran data dan informasi. Komponen utamanya ada
tiga yaitu komputer (computer), komunikasi (communication),
dan keterampilan (know-how).
1.4 Fungsi Teknologi
Informasi
Capture: proses penyusunan rekord
aktifitas yang terperinci.
Processing: proses mengubah, menganalisa, menghitung, dan mengumpulkan
semua bentuk data atau informasi.
• pengolahan data.
• pengolahan informasi.
• pengolahan kata.
• pengolahan gambar.
• pengolahan suara.
Generation: proses yang
mengorganisir informasi ke dalam bentuk yang bermanfaat, apakah sebagai
angka-angka, teks, bunyi, atau gambar visual.
Storage and Retrieval: storage adalah
proses komputer penguatinformasi untuk penggunaan masa depan. Retrieval adalah
proses dimana penempatan komputer dan menyimpan salinan data atau informasi
untuk pengolahan lebih lanjut atau untuk ditransmisikan ke pengguna lain.
Transmission: proses
komputer mendistribusikan informasi melalui jaringan komunikasi.
• Electronic Mail, atau E-Mail
• Voice Messaging, atau Voice Mail
1.5 Keuntungan
Teknologi Informasi
Salah
satu keuntungan utama TI adalah bahwa perusahaan sekarang mempunyai kemampuan
untuk berkomunikasi dengan cepat untuk semua organisasi, nasional, dan bentuk
internasional (James Taylor, 2004). Dengan kemampuan penemuan baru ini,
tiap-tiap perusahaan mempunyai kesempatan untuk membuat proses manajemen mereka
yang lebih efisien dan efektif. Sangat disayangkan, banyak bisnis yang tidak
mempunyai keahlian atau kecenderungan budaya untuk membuat perubahan yang
diperlukan. Ini merupakan suatu tantangan utama untuk menyesuaikan manajemen
dan proses pendukung untuk bisa menerima seiring dengan perubahan TI.
1.6 Keberhasilan Dan
kegagalan Dengan TI
Keberhasilan
sistem informasi tidak seharusnya diukur hanya melalui efisiensi dalam hal
meminimalkan biaya, waktu dan penggunaan sumber daya informasi. Keberhasilan
juga harus diukur dengan efektifitas teknologi informasi dalam mendukung
strategi bisnis organisasi, memungkinkan proses bisnisnya, meningkatkan
struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan dan bisnis perusahaan.
Tabel dibawah ini mengilustrasikan tantangan dan peluang yang dihadapi para
manajer bisnis dalam mengelola sistem informasi dan teknologinya untuk memenuhi
tujuan bisnis.
Bisnis
Tantangan Bisnis TI
Kebutuhan atas kecepatan dan fleksibilitas pengembangan
siklus produk, proses manufaktur, dan siklus pengiriman.
Perekayasaan ulang dan integrasi lintas fungsi
proses bisnis dengan menggunakan teknologi Internet.
Integrasi ebusiness dan ecommerce ke
dalam strategi, proses, struktur, dan budaya organisasi.
Perkembangan Bisnis/TI
Penggunaan Internet, Intranet, Ekstranet, dan Web sebagai
infrastruktur TI utama.
Difusi teknologi web untuk para pegawai, pelanggan,
dan pemasok yang bekerja dengan Internet.
Komputer berjaringan global, kerja sama, dan sistem
pendukung keputusan
Tujuan Bisnis/ TI
Memberi para pelanggan apa mereka inginkan, kapan
dan bagaimana mereka menginginkan dengan harga terendah.
Koordinasi pemanufakturan dan proses bisnis dengan
para pemasaran dan pelanggan.
Kemitraan saluran pemasaran dengan para pemasok
dan penyalur.
1.7 Perkembangan
Teknologi Informasi
Perkembangan
teknologi informasi yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia memasuki era
baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Setidak-tidaknya
ada empat era penting sejak ditemukannya komputer sebagai alat pengolah data sampai
dengan era Internet saat komputer menjadi senjata utama dalam berkompetisi.
Setiap
era memiliki karakteristik masing-masing, dan secara langsung maupun tidak
langsung memiliki hubungan yang erat dengan alam kompetisi dunia usaha, baik
secara makro maupun mikro. Yang harus dipahami, tidak semua negara di dunia
telah memasuki pemanfaatan komputer yang dicirikan oleh era keempat selain
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Jerman, Inggris
dan negara-negara besar lainnya.
1.8 Perkembangan
Teknologi Komputer
Tidak
dapat disangkal, bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi
yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan
pesat teknologi informasi. Implementasi Internet, e-commerce, EDI, dan
sebagainya telah menerobos batasbatas fisik antar negara. Penggabungan antara
teknologi komputer dan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi
dibidang sistem informasi.
Data
atau informasi yang pada zaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk
diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam
hitungan detik. Tidak berlebihan jika salah satu paket IBM menganalogikannya
dengan perkembangan otomotif sebagai berikut “seandainya dunia otomotif mengalami
kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah
mobil berbahan bakar solar yang dapat dipacu dengan kecepatan maksimum 10.000
Km/Jam, dan dengan harga beli hanya 1 dolar“.
1.8.1 Era Komputerisasi
Periode
ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer dan mainframe
diperkenalkan perusahaan, seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan menghitung
yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya
untuk keperluan pengolahan data. Pemakai komputer dimasa ini ditujukan untuk meningkatkan
efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menggunakan
komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibanding dengan
mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa.
Pada
era tersebut belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah
perusahaanpun masih relatif sedikit. Kebanyakan perusahaan besar secara tidak
langsung memonopoli pasar pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang
berarti. Hampir semua perusahaan besar yang bergerak dalam bidang infrastruktur
(listrik telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat
komputer untuk membantu kegiatan administrasi.
Keperluan
organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk
administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan
keuangan. Dipihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit
juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah teknis
operasional, seperti simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan
manufaktur.
1.8.2 Era Teknologi
Informasi
Kemajuan teknologi
digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki
masa-masa “revolusi-nya. Awal tahun 1970-an, teknologi PC mulai diperkenalkan
sebagai alternatif pengganti minicomputer. Dengan seperangkat komputer
yang dapat ditaruh dimeja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi
dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan
kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer bahkan mainframe). Kegunaan
komputer diperusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efesiensi, tapi juga untuk
mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada
era komputerisasi ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic
Data Processing) perusahaan, di era kedua ini setiap individu diorganisasi
dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah basisdata,
spreadsheet, maupun data processing (end user computing). Pemakai
komputer dikalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung oleh alam
komputerisasi yang telah berubah dari monopoli menjadi pasar bebas. Secara
tidak langsung perusahaan telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan
efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara
manual.
Pada
era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang
dapat memberikan keuntungan kompetisi bagi perusahaan, terutama yang bergerak
dibidang pelayanan atau jasa.
1.8.3 Era Sistem
Informasi
Teori-teori
manajemen organisasi secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an.
Teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen
perubahan (change management). Pada hampir semua kerangka teori
manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu
komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam
persaingan bisnis. Seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada
unsur teknologi, pada era manajemen perubahaan yang lebih ditekankan adalah
sistem informasi, karena komputer dan teknologi informasi merupakan komponen
dari sistem tersebut.
Kunci
keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an adalah penciptaan dan penguasaan
informasi secara cepat dan akurat. Beberapa ahli manajemen menekankan bahwa
perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam
lingkungan makro “regulated free market“. Pada periode ini, perubahaan
secara filosofi dari perusahaan tradisional menuju perusahaan modern terletak bagaimana
menajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi tradisional melihat
struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga semuanya
diukur secara hirarki berdasarkan divisi-divisi atau departemen.
Dalam
teori organisasi modern, ketika persaingan bebas telah menyebabkan customer harus
pandai-pandai memilih produk yang beragam dipasar, proses penciptaan produk
atau pelayanan kepada pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan.
Keadaan ini sering diasosiakan dengan istilah manajemen seperti “market
driven” atau “customer base company” yang pada intinya adalah
penilaian kinerja perusahaan dari kepuasan para pelanggannya. Dan yang sangat
jelas dalam format kompetisi yang baru ini adalah bahwa peranan komputer dan
teknologi informasi yang digabungkan dengan komponen lain seperti proses,
prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen dan komponen
terkait lainnya, dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah
satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis.
Tidak
dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan.
Pada dasarnya, dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, seorang
pelanggan akan mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut lebih
murah (cheaper), lebih baik (better), dan lebih cepat (faster).
Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan
keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu kunci kinerja perusahaan
adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun
yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office). Dengan
memfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien,
efektif, dan terkontrol dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja
yang handal.
Tidak
heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat
banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (Business Process
Reengineering), restrukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM,
instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN) dan lain
sebagainya.
1.8.4 Era Globalisasi
Informasi
Ketika
sebuah Seminar Internasional mengenai Internet diselenggarakan di San Fransisco
pada tahun 1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama
dalam penelitian untuk memperkenalkan Internet ke dunia industri pun secara
jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan Internet akan menjadi
seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih pohon
ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi
menjulang. Sulit untuk menemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena
yang terjadi sejak awal tahun 1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Tidak
ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya
telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of
information. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi
dari atau keluar negara lain, karena batasan antar negara tidak kenal dalam
dunia maya. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Internet,
Intranet, dan Ekstranet semakin hari semakin merata dan membudaya dimasyarakat.
Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dengan
terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan
dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat lagi pada
batasan fisik. Melalui
dunia maya, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat
dunia yang terhubung dengan jaringan Internet. Transaksi-transaksi perdagangan
dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui transaksi elektronik
dengan pembayaran secara elektronik pula (electronic payment). Kemudahan-kemudahan
yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah mengubah mindset
manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir
menggeluti bidang lain.
Bagi
negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan
teknologi informasi amat terasa. Disatu sisi banyak perusahaan yang belum siap
karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara dipihak lain investasi besar
harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki teknologi
informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan multinasional
lainnya, alias harus gulung tikar. Lingkungan bisnis yang ada pada saat ini
sedemikian seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya
sebagai dampak kompetisi yang ketat, namun dipengaruhi juga dengan faktor-faktor
eksternal lainya seperti politik, ekonomi dan sosial budaya yang secara tidak
langsung menghasilkan kebijakan atau peraturan baru yang harus ditaati
perusahaan. Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para
praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang terjadi
perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisis ulang terhadap sistem yang
akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru
akan teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju
menjawab tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis
objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object
Oriented Database Management System), dan sebagainya.
Dari
keempat era diatas terlihat bagaimana alam kompetisi dan kemajuan teknologi
informasi sejak dipergunakannya komputer dalam industri sehingga terkait erat
satu dengan lainnya pada saat sekarang. Memasuki babak informasi berarti
memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi.
1.9 Arsitektur
Informasi
Suatu
organisasi, arsitektur informasi merinci struktur dari semua
informasi yang
digunakan oleh organisasi. Struktur ini menggunakan tiga dimensi:
1. apa yang disimpan?
2. dimana ditempatkan?
3. bagaimana dia
dipindahkan dari tempat ke tempat.
Arsitektur
informasi biasanya dibahas pada tingkat logik dan fisik. Arsitektur informasi
yang logik menggambarkan kesatuan bisnis yang digunakan oleh organisasi dan
hubungannya dengan satu sama lain. Contoh kesatuan bisnis mungkin meliputi
karyawan, kelompok, perdagangan, rekening, pesanan pembelian, dan lain-lain. Tingkatan
fisik dari arsitektur informasi meliputi bagaimana struktur logis informasi
dipelihara. Informasi dapat disimpan dalam basis data relasional, gudang data (data
warehouses), sumber eksternal, sistem manajemen dokumen, dan lain-lain.
Ketika
informasi disimpan di dalam basisdata relasional, struktur kunci dari kesatuan
informasi ditetapkan seperti halnya kunci asing (foreign key) yang
digunakan untuk berhubungan dengan kesatuan untuk satu sama lain. Tingkatan
fisik juga mengidentifikasi karakteristik penyimpanan kesatuan dan atribut
mereka. Di beberapa perusahaan, informasi direplikasi ulang dalam beberapa
penyimpanan informasi. Ini bisa terjadi dengan merancang (perpindahan informasi
dari suatu basisdata operasional ke gudang data yang digunakan untuk inteligen
bisnis) atau dengan secara kebetulan (pengadaan organisasi lain atau aplikasi).
Arsitektur Informasi berhadapan dengan masalah ini dengan mengidentifikasi sistem
rekord untuk semua jenis informasi dan arus data yang diperlukan untuk
pergerakan data dari sistem sumber ke sistem record dan dari sistem rekord ke
sistem target.
1.10 Peralatan
Informasi
PC
bukan satu-satunya pilihan; Masih ada berbagai pilihan peralatan lainnya-mulai
dari telepon selular dan pager hingga palmtop dan mesin permainan berbasis
Web-yang memberikan akses Internet dan kemampuan untuk melakukan tugas
komputasi dasar. Alat mikrokomputer yang besarnya hanya segenggaman tangan, personal
digital assistant (PDA), merupakan peralatan yang paling populer untuk
kategori peralatan informasi. PDA berkemampuan Web menggunakan layar sentuh,
pengenalan tulisan tangan berbasis pena, atau keypad agar sesorang yang sering
melakukan dapat mengirim dan menerima email, mengakses situs Web, dan saling bertukar
informasi satu sama lain. Peralatan informasi dapat juga berbentuk video game
dan alat-alat lainnya yang berhubungan dengan TV. Alat-alat ini memungkinkan
Anda untuk berselancar di World Wide Web atau mengirim dan menerima e-mail, dan
menonton acara TV atau bermain videogame pada saat yang bersamaa.
Peralatan informasi lainnya mencakup PDA nirkabel (wireless) dan telepon
selular yang dapat dihubungkan dengan Internet, dan peralatan rumah berbasis
telepon yang dapat mengirim dan menerima e-mail serta mengakses situs Web.
1.11 TI Dalam Kehidupan
Masyarakat
1.11.1 Di Rumah
Keberadaan
komputer pribadi di rumah (Home PC) memberikan manfaat yang cukup banyak
misalnya untuk membantu sesorang melakukan hobinya (misalnya games),
membantu melakukan pekerjaan kantor dirumah (bahkan dengan bantuan
komputer, rumah bisa menjadi kantor untuk bekerja), membantu kita
melakukan proyek-proyek kecil bersama keluarga, membantu anak
mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah, menghubungi saudara dan teman
melalui e-mail, dan sebagainya.
Penetrasi
PC (Personal Computer) di rumah-rumah di Indonesia termasuk masih rendah
jika dibandingkan dengan masyarakat di negara lain. Padahal ada banyak hal bisa
dilakukan dengan adanya komputer pribadi di rumah.
1.11.2 Dunia Kerja Dan
Pendidikan
Dunia
kerja adalah yang mungkin mendapatkan manfaat paling besar dari TI. Apalagi
saat ini sudah berkembang yang namanya mobile technology ,
seperti PDA (Personal Digital Assistant), laptop, handphone, dan sebagainya
yang memungkinkan informasi dapat diakses oleh orang yang sedang dalam
perjalanan.
Kantor-kantor
besar, termasuk di Indonesia, mulai dari kantor pemerintahan sampai industri
dan swasta saat ini pada umumnya telah memanfaatkan komputer-komputer untuk
membantu pekerjaanmereka. Bahkan sebagian telah sangat bergantung dengan
keberadaan komputer di kantor mereka. Aplikasi TI untuk tiap jenis dunia kerja tentu
berbeda-beda. Misalnya untuk kantor pemerintah atau kantor perusahan swasta membutuhkan
office application untuk menjalankan fungsi kantor mereka. Tetapi pabrik
dalam industri membutuhkan perangkat yang berbeda tentunya karena tidak hanya
aplikasi kantor yang dibutuhkan, tetapi juga yang berhubungan dengan pabrik. Dunia
pendidikan tidak terlepas dari TI. Bahkan awal mula perkembangan komputer dan
Internet dewasa ini adalah fakta dari riset-riset yang dikerjakan oleh kalangan
akademisi. Saat ini pendidikan juga membutuhkan TI yang sama besarnya seperti kalangan
dunia kerja. Dunia pedidikan berkaitan erat dengan informasi dengan
pengetahuan. Karena itu akses yang mudah kepada informasi dan pengetahuan
menjadi sangat penting.
Saat
ini juga telah banyak dikembangkan aplikasi-aplikasi yang berkenaan dengan
pendidikan. Dengan demikian, banyak bantuan diberikan TI untuk memajukan
pendidikan.
1.11.3 Pelayanan
Masyarakat
Pelayanan
masyarakat umum (public service) terutama di Indonesia biasanya sering
menjadi kendala karena sifatnya yang lambat, birokratis, dan berbelit-belit.
Dengan adanya TI pelayanan masyarakat dapat dibantu agar lebih singkat dan
mudah. Misalnya pelayanan antrian di kasir di supermarket dapat dipercaya
dengan bantuan komputer untuk melakukan perhitungan harga barang yang dibeli konsumen.
Pelayanan pembayaran pajak, telepon, listrik, atau air dikantor-kantor yang
bersangkutan dapat dipercepat dengan bantuan komputer. Pelayanan pembuatan KTP
dan SIM dapat dipersingkat dengan bantuan aplikasi komputer.
1.11.4 Peranan Manusia
Dalam IT
Manusia
merupakan salah satu komponen TI, namun manusia mempunyai peranan yang sangat
penting dalam TI :
1. Perkembangan TI tergantung pada kemampuan manusia
yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung (misalnya yang bertindak
sebagai pengambil keputusan).
2. Produk TI hanya suatu media. Penggunaan dan
bagaimana penggunaanya tergantung sekali pada manusia pemakainya.
3. Dibutuhkan iklim dan regulasi kebijakan yang
mendukung mekanisme TI. Ini terutama dibutuhkan di negara berkembang, misalnya
Indonesia.
4. Kualitas, kemampuan dan kompetensi yang tinggi dari
penggunanya diperlukan baik bagi pengguna yang berlatar belakang pendidikan
yang sesuai maupun yang tambahan pengetahuan yang bersifat praktis melalui pelatihan.
5. Dibutuhkan kebijakan dan strategi yang berkaitan
dengan pengembangan SDM bidang TI untuk mengantisipasi perkembangan TI yang
sangat pesat.
6. Dibutuhkan manajemen yang baik untuk mengelolah implementasi
TI
7. kelancaran implementasi TI, selain tergantung pada
strata pendidikan dan practical training yang bersifat pengetahuan teknis,
juga bergantung pada pengetahuan mengenai privacy, ethics, computer
crime, dan sebagainya.
1.12 Kesimpulan
Teknologi
Informasi (TI) dan penggunaannya dalam sistem informasi telah
menciptakan peluang berkarir yang menarik. Peluang mendapatkan pekerjaan
dalam bidang sistem informasi sangat bagus, karena berbagai organisasi
terus memperluas penggunaan teknologi informasi mereka.
Dengan
ditemukan berbagai macam teknologi yang mendukung informasi ini menyebabkan
perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, dimana setiap informasi
yang ada di dunia ini dapat kita dapatkan dengan waktu yang relatif singkat. Berinvestasi
dalam teknologi informasi memungkinkan perusahaan membangun kemampuan TI
strategis yang memungkinkannya untuk mengambil keuntungan dari peluang strategis
ketika peluang-peluang tersebut muncul. Dalam banyak kejadian, hal ini terjadi
ketika perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi canggih berbasis komputer
untuk meningkatkan efesiensi
proses bisnisnya
sendiri.
Di
beberapa perusahaan, informasi direplikasi ulang dalam beberapa penyimpanan
informasi. Ini bisa terjadi dengan merancang (perpindahan informasi dari suatu
basisdata operasional ke gudang data yang digunakan untuk inteligen bisnis)
atau dengan secara kebetulan (pengadaan organisasi lain atau aplikasi).
Related Posts :
- Back to Home »
- Pengantar Teknologi Informasi »
- Teknologi Dan Informasi
Posting Komentar