Posted by : Unknown Rabu, 11 November 2015

Udah lama kan ga posting, sekarang penulis mau bagi-bagi cerita karena habis ngalamin kejadian yang cukup yah fenomenal. By the way, Mahasiswa mana sih yang ga senang dapat undangan Rakernas dari DITJEN DIKTI + biaya akomodasi sebesar 7jt/peserta...
Namun sayangnya itu hanyalah sebuah ilusi.. iya ilusi, tapi bukan ilusi kayak di Anime Naruto itu yaa.. hahaha ... ilusi ini adalah ilusi “Ujung-ujungnya Transfer”.
Penipuan yang berkedok atau mirip "Mama Minta Pulsa" (Pelaku sudah tertangkap) sekarang mungkin berubah jadi "Mama Butuh Piknik" (Karena dia di Penjara dan pengen jalan-jalan) atau sejenisnya dan bahkan lebih bahaya lagi ketika penipu itu menyamar sebagai bagian dari Universitas, bahkan DITJEN DIKTI yang sudah marak terjadi sejak beberapa waktu lalu, namun saya baru mengalaminya sendiri saat ini.


Kronologi:
Lebih tepatnya pagi tadi pukul 09:57 saya mendapatkan sms dari nomor 085397436297
yg bertuliskan "Pagi, Saya Bapak, Sasa Ani Arnomo,M.Si.,( WR 3/UPB ), Ada Undangan RakerNas Peningkatan Mutu & Kinerja Tenaga Kependidikan Dari DITJEN DIKTI, Untuk Yth: Wanti Kemuning,( Mhs/UPB ) Yg Akan Mdpingi Sy. Dgn No.Peserta 9998577, Akan Di Slnggarakan Di Hotel Grand Cempaka JKT, Pada Tgl 19-20 Nov 2015, Biaya Transportasi & Akomodasi Di Tanggung Oleh Pihak Pnylenggara Rp.7jt/Peserta. Utk Penerimaan Dana Harap Di Hbngi Ketua Panitia Di DIKTI, Yaitu Prof.Dr.Handoko,MM, Di 082214382047 Di Hbngi Skrg Jg Sdh Di Tunggu, Maaf Sy Hanya Sempat sms skrg Sy Ada Acara Di Luar Kota, Jadi Undangannya Bisa Di Ambil Hari Kamis Di Ruangan Sy. Tks".

Sontak saya kaget dan sedikit bahagia krna mendapatkan undangan kegiatan dgn level semacam itu. Tak lama kemudian rekan saya kak Debora Pestaria Dongoran yg juga pengurus UKM Komputer menelepon dan menanyakan apakah saya mendapatkan sms seperti tsb. Kami langsung saja mencoba menelepon ke nomor telepon Prof.Dr.Handoko,MM, Di 082214382047 tsb.

Dua kali saya telepon dan tidak mendapat jawaban. Setelah itu nomor telepon yg mengirimkan pesan kepada saya mengirim ulang sms yg inti nya sama yaitu agar saya segera menghubungi pak Prof.Dr.Handoko,MM tsb.

Saya pun sms ke kak debora "telepon kakak diangkat ga sama Prof.Dr.Handoko,MM nya?"

Ia pun membalas "Lgi tlpon tdi tlpnlah wan".
Saya pun akhirnya menelepon nomor tersebut dengan telepon kantor tempat saya bekerja dan akhirnya terhubung. Orang yg "katanya" bernama Prof.Dr.Handoko,MM itu sangat sopan sekali, beliau mengucapkan "Assalamualaikum" saat mengangkat telepon. Kata-kata yg diucapkan beliau pun cukup meyakinkan.

Lalu beliau berkata "Sudah menerima undangannya nak? Sudah mengetahui nomor pesertanya? Undangannya sudah disampaikan ke kampus dari minggu lalu" (saya cukup heran dan berkata dalam hati, "jika undangan sudah ada di kampus sejak seminggu yg lalu kok pak Sasa ga infokan lewat grup ormawa ya, Kan biasanya di share di sana info nya tidak lewat sms, atau karena ini event khusus?")

Saya pun menjawab "Untuk undangan saya belum terima pak, pak sasa bilang sedang diluar kota dan undangan bisa di ambil besok diruangan beliau, nomor peserta nya saya sudah dapatkan pak, 9998577".

Beliau pun berkata "oke nak, nomor peserta itu bersifat rahasia ya nak, jgn beritahukan kepada orang lain, karena nomor tersebut harus di daftarkan melalui atm". (Saya agak bingung dan berkata dalam hati "mengapa nomor peserta nya harus di konfirm via atm?").


Lalu dia tanya "apakah pak sasa sudah menjelaskan bahwa setiap peserta akan mendapatkan biaya akomodasi sebesar Rp. 7jt/peserta?"

"Sudah pak" jawab saya.

Beliau kembali bertanya "nomor rekening nya menggunakan bank apa ya? agar saya dapat langsung mengirimkannya, kebetulan saya masih di kantor, ya anak taulah saya orang sibuk, kesibukan saya tidak bisa di tinggal".

Saya jwb "iya pak. Iya pak. Saya menggunakan BCA pak, atas nama ibu saya". (Karena memang begitu keadaannya, saya belum punya rekening bank atas nama saya sendiri, hiksss hiksss.. T.T)

Lalu dia jwb "apakah tidak ada bank lain seperti BRI,Mandiri atau BNI?"
Saya jwb "wah tidak ada pak, hanya BCA saja".

Beliau jwb lg "wah nak, sebelumnya kami pihak penyelenggara sudah konfirmasi melalui beberapa pihak bank, kami tidak dapat memprosesnya melalui bank BCA, karena bank BCA sistemnya offline, sedang ada gangguan, jadi harus dgn bank lain".

Lalu saya jwb "Baik pak kalau begitu saya hubungi ayah saya dulu ya pak untuk konfirmasi nomor rekening bank lain".

Beliau jwb "kira-kira berapa lama nak?"

Saya jwb "kurang lebih 10 menit ya pak"


Beliau jwb "agak di percepat ya nak, Karena saya juga kan orang sibuk, mungkin anak juga tau, nanti kalau sudah tau nomor rekeningnya segera hubungi saya lagi, agar saya bisa menjelaskan prosedur penerimaan uangnya krna kode peserta tersebut harus anak masukkan melalui atm dan mungkin anak belum tau caranya dan juga kode tersebut bersifat rahasia, tidak boleh di ketahui org lain."


Saya jwb"oke baik pak".

(Saya jadi semakin curiga, "betul tak tuh orang ini" dalam hati)


Setelah itu penulis cek di Internet ada berita-berita terkait, seperti:
Saya pun telponan lagi sama kak debora yg katanya udah di parkiran motor dan akan pergi ke atm. Tak lupa saya telepon ortu saya juga, dan Tidak lama kemudian rekan saya yang lain yaitu kak bunga purba dari ukm penelitian dan pengembangan posting di grup Ormawa UPB bahwa itu penipuan.


Wakil Rektor 3 yaitu Pak Sasa pun mengklarifikasi bahwa bukan beliau yg mengirimkan sms tersebut dan ternyata bukan hanya Wanti, kak Debora dan kak Bunga yang dapat smsnya tapi hampir seluruh pengurus ukm kampus yang datanya tercantum pada website kampus pada menu unit kegiatan mahasiswa.
(Nah loh, hari-hati terhadap oknum-oknum gajelas yang sembarangan menggunakan data diri kita, kalau bisa sih minta pihak kampus tuk tidak mempublikasikannya ke umum, atau abaikan sama sekali panggilan masuk atau sms dari nomor tidak di kenal, tanyakan kebenarannya pada pihak kampus dan sharing dengan teman-teman, manatau teman-teman ngalamin hal yang serupa).


oh iya, 1 keanehan terakhir yang bikin saya makin yakin kalau ini adalah penipuan adalah nomor peserta yang dikirimkan ke semua mahasiswa itu sama yaitu 9998577 hanya beda nama lengkap dari mahasiswanya saja.

Wah parah sekali, mungkin itulah kode yang membuat untung pelaku, karena dengan kode tersebut uang yang ada di atm kita mungkin akan berpindah ke rekening penipu itu. (Beruntung jika saat transaksi itu di atm kita tidak ada saldonya sama sekali, bagaimana kalau ada? Bisa nangis-nangis lo nanti T.T :v).
Modus penipuan semacam ini bisa di sebut juga sebagai “hipnotis by phone”, karena korban akan menuruti perintah dari penipu tersebut via telepon.


Info ini pun langsung saja menyebar via bbm dan facebook untuk mengetahui kebenarannya. (Berhubung nomor hp yg saya gunakan berada di hp nok** jadul, maka saya forward ulang smsnya dan saya jadikan DP BBM).
Berikut Postingan dari rekan saya kak Bunga Purba serta komentar dari rekan-rekan Pengurus Ormawa lainnya di Grup FB Ormawa UPB



Berikut adalah Screenshoot percakapan rekan-rekan pengurus Ormawa di BBM




Kenapa Mahasiswa Universitas Putera Batam baru dijadikan target penipuan saat ini? Mungkin pelaku baru mengetahui bahwa sebagian besar Mahasiswa Universitas Putera Batam adalah adalah pekerja, dengan kata lain selain menjadi mahasiswa, kami pun bekerja, demi membayar uang kuliah dan demi masa depan kami. Para penipu mungkin berpikir bahwa kami memiliki banyak uang sehingga mereka menganggap akan tepat sasaran. tapi  "本当 に ごめんなさい でした" (Hontō ni gomen'nasaideshita) bahwa kami tidak sebodoh itu akan langsung percaya. 



So, Waspadalah... Waspadalah..

Semoga Allah selalu melindungi kami para mahasiswa dari hal-hal semacam ini dan semoga pelakunya segera tertangkap.

Aamiin..

Dan hal ini juga sudah diangkat menjadi sebuah artikel oleh rekan saya Ocland>> http://oinfohome.blogspot.co.id/…/mama-minta-pulsa-ditangke…

Akhir kata, “Semangat UTS kawan-kawan Mahasiswa Kampus UPB, mungkin ini adalah Joke In The Midterms agar kita tidak stress menghadapi UTS”.


Cheers,
Wanti.

Contact Me in here

Wanti Kemuning Pratama - Copyright © Share Somethings - Robotic Notes - Powered by Blogger -