Posted by :
Unknown
Kamis, 27 Februari 2014
Apa saja kah media penyimpanan pada Komputer? Bagaimana
cara kerja nya? Yuk mari disimak artikel berikut ini... check it out..
1. Pendahuluan
Pada
bab sebelumnya penulis telah membahas perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Beberapa perangkat keras tambahan bisa disebutkan disini antara lain media
penyimpan (storage) untuk menyimpan data yang akan diproses oleh
processor.
Gambar
1. Perangkat Penyimpanan (Storage)
2. Perangkat Penyimpanan
Dalam
banyak kasus informasi yang telah diproses disimpan dalam format yang terbaca
oleh mesin, sehingga mungkin saja diakses pada suatu waktu dikemudian hari oleh
komputer. Data ini disimpan dalam format biner 'bit'. Sehingga kita
perlu suatu media yang dapat menyimpan data tersebut. Dibawah ini akan dibahas
beberapa perangkat penyimpanan yang sering digunakan.
3. Harddisk
Harddisk
memiliki prinsip kerja yang sama dengan Floppy Disk dan juga memiliki fungsi
sebagai penyimpan data. Yang membedakan antara Harddisk dan Floppy Disk adalah
bentuk fisik dan kapasitas penyimpanan data serta kecepatan aksesnya. Sesuai
dengan namanya (Hard yang berarti keras), media penyimpanan data dalam harddisk
menggunakan media logam dan dapat terdiri dari beberapa plat sehingga mampu
menyimpan data yang lebih banyak. Kapasitas penyimpanan hard disk sekarang ini
rata-rata 40 GByte sampai dengan 120 Gbyte.
Tabel Kapasitas penyimpanan
Komponen-komponen dari
harddisk:
Piringan logam hitam (platter) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
data. Jumlah piringan ini beragam, mulai 1, 2, 3 atau lebih. Piringan ini
diberi lapisan bahan magnetis yang sangat tipis (ketebalan dalam orde persejuta
inci). Pada saat ini digunakan teknologi thin film (seperti pada
prosesor) untuk membuat lapisan tersebut.
Head
berupa kumparan. Head pada harddisk berbeda dengan head pada tape. Pada tape
proses baca tulis (rekam) menggunakan dua head yang berbeda, sedangkan pada
harddisk proses baca dan tulis menggunakan head yang sama. Harddisk biasanya
mempunyai head untuk setiap sisi-sisi platter, untuk harddisk dengan dua
platter dan dapat memiliki 4 head, harddisk dengan tiga platter dapat memiliki
sampai enam platter. Tetapi tidak berarti harddisk dengan 16 head harus memiliki
8 platter. Dan ini dikenal dengan istilah translasi.
Gambar 2. Harddisk
Tabel Contoh dari
karakteristik Harddisk
Gambar 3. karakteristik Harddisk
3.1 Kinerja Harddisk
Kinerja
harddisk berhubungan dengan kecepatannya dalam proses transfer data. Berikut
ini beberapa parameter yang menentukan kinerja harddisk:
1. Kecepatan Putar (RPM)
Untuk
harddisk dikenal beberapa sistem yang ukuran RPM-nya sebagai berikut:
Tabel
Ukuran RPM
2. Seek Time
Seek time adalah jumlah waktu yang diperlukan oleh
lengan penggerak (actuator arm) untuk menggerakkan head baca/ tulis dari
dari track ke track lain. Nilai yang diambil adalah nilai rata-ratanya yang
dikenal dengan average seek time, karena pergerakan head dapat hanya
berupa pergerakan dari satu track ke track sebelahnya atau mungkin juga gerakan
dari track terluar menuju ke track terdalam. Seek time dinyatakan dalam satuan
millisecond (ms). Nilai seek time dari track yang bersebelahan sekitar 2 ms, sedang
seek time dari ujung ke ujung bisa mencpai 20 ms. Average seek time umumnya
berkisar antara 8 sampai 14 ms.
3.
Head Switch Time
Telah
disebutkan sebelumnya, seluruh head bergerak secara bersamaan, tetapi hanya ada
satu head saja yang dapat membaca pada saat yang sama. Head switch time
dinyatakan dalam satuan ms, mempresentasikan berapa lama rata-rata waktu yang diperlukan
untuk mengaktifkan suatu head setelah menggunakan head yang lain.
4.
Cylender Switch Time
Mirip dengan head switch time, cylinder switch time
berlaku untuk pergerakan silinder dan track.
a.
Rotational latency
Setelah head digerakkan ke suatu track yang
diminta, head akan menunggu piringan berputar sampai sector yang akan dibaca
berada tepat di bawah head. Waktu tunggu inilah yang dikenal dengan rotational
latency. Harddisk dengan putaran piringan yang semakin cepat akan memperkecil
rotational latency, tapi makin cepat piringan berutar akan menyebabkan harddisk
akan lebih cepat panas.
Tabel
Hubungan kecepatan putar dengan Rotational Latency
b.
Data Access Time
Didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk menggerakkan
head dan menemukan sector yang dimaksud. Ini merupakan gabungan dari seek time,
head switch time dan rotational latency. Data access time dinyatakan dalam
satuan ms.
c.
Transfer Rate
Didefinisikan sebagai kecepatan transfer data
antara harddisk dengan CPU. Makin tinggi kecepatan transfer maka proses
pembacaan atau penulisan akan berlangsung lebih cepat. Transfer rate dinyatakan
dalam Megabyte per detik (MB/s). Transfer rate ditentukan juga dengan sistem
pemetaan yang digunakan di harddisk. Ada tiga macam tipe pemetaan, yang pertama
adalah vertical, kedua adalah horizontal sedangkan yang ketiga
adalah campuran. Pada sistem pemetaan vertikal, penempatan data akan dilakukan
dengan menghabiskan kapasitas satu silinder terlebih dahulu baru kemudian
bergerak ke silinder berikutnya. Pada sistem pemetaan horisontal pemetaan data
dilakukan berdasarkan head, sedangkan pada sistem pemetaan campuran digunakan
kombinasi silinder dan head.
Tabel Transfer rate berbagai Interface Harddisk
d.
Data Throughput Rate
Parameter ini merupakan kombinasi dari data access
time dan transfer rate. Di definisikan sebagai banyaknya data yang dapat
diakses oleh CPU dalam satuan waktu tertentu. Data throughput rate tidak hanya
dipengaruhi oleh harddisk, tetapi juga oleh CPU dan komponen-komponen lain.
Gambar 4. Kinerja
Harddisk
3.2 Teknologi Interface
Harddisk
1. Integrated Drive
Electronics (IDE)
Standar
konsumen untuk interface kalah jauh dengan SCSI, tapi jauh lebih murah.
Interface IDE sekarang ini memiliki dua channel yang memungkinkan dua device
tiap channel apakah itu harddisk, CD-ROM, atau storage lain. IDE yang asli
dahulu hanya mendukung satu harddisk dalam channel, dan transfer rate rata-rata
2-3 MS/s. Kebanyakan papan IDE hanya punya satu channel, hanya mendukung dua
drive. Drive CD-ROM ketika menggunakan interface yang mirip floppy disk,
dihubungkan pada sound card.
Gambar
5. Dua IDE device dihubungkan ke Motherboad
2. AT Attachment (ATA)
Untuk
mendalami ATA kita perlu memahami tentang dasar-dasar teknologi harddisk. Pada
prinsipnya ketika suatu sistem operasi akan melakukan operasi baca/ tulis ke
harddisk, perintah ini diberikan pada BIOS lalu BIOS yang meneruskannya ke
harddisk. Sistem operasi lain yang memiliki I/O subsistem sendiri adalah Windows
95, Windows NT dan UNIX, kode-kode pada BIOS dibuat sendiri dalam I/O subsistem
tanpa melalui BIOS. Pengaksesan harddisk dilakukan dengan menggunakan register-register
yang dilanjutkan dengan menggunakan sinyal-sinyal. Pembentukan sinyal-sinyal
ini dikontrol oleh BIOS, tapi pengaturan waktu (timing) ditentukan oleh
interface hardware. Spesifikasi ATA menentukan seberapa cepat sinyal-sinyal ini
dikirim dan diterima.
Gambar 6. Subsistem
Harddisk menggunakan Kabel data serial ATA
Saat
ini ada beberapa mode PIO (Programmed Input/ Output) dan beberapa mode
DMA (Direct Memory Access). Mode-mode ini menentukan seberapa cepat
transfer rate yang dihasilkan. Spesifikasinya menentukan seberapa cepat I/O
dapat membaca atau menulis.
3. Mode PIO
Mode
PIO menentukan seberapa cepat data ditransfer dari dan ke harddisk. Dalam mode
PIO yang paling terendah yaitu PIO 0, cycle time yang digunakan untuk transfer
rate sekitar 600 nanosecond (ns). Dalam tiap cycle, data sebanyak 16 bit (2
byte) ditransfer dari atau ke harddisk. Kecepatan transfer maksimum yang
dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut :
2 byte/ cycle x 1
cycle/ 600 ns = 3,3 MB/s
Jadi,
dalam PIO mode 0 kecepatan transfer maksimum adalah 3,3 MB/s. Namun nilai ini
adalah nilai maksimum, sedangkan pada kenyataannya kecepatan rata-rata jauh
dibawahnya.
Tabel Transfer mode PIO
PIO
mode 1 dan 2 digunakan oleh harddisk model lama yang menggunakan ATA standar,
sedangkan PIO mode 3 dan 4 hanya digunakan oleh ATA-2 dan menggunakan IORDY
yang berarti harddisk dapat menggunakan IORDY untuk memperlambat interface
ketika diperlukan. Mengapa perlu diperlambat? Karena interface tanpa IORDY
dapat menimbulkan hilangnya data dalam mode-mode PIO yang cepat.
Sekarang
ini BIOS mendukung penggunaan PIO 0 sampai PIO 4, biasanya BIOS secara otomatis
mendeteksi mode PIO mana yang masih aman untuk digunakan oleh harddisk. Jika
Anda memaksakan suatu mode PIO yang terlalu tinggi kemungkinan besar akan ada
masalah dalam mengakses harddisk Anda. ATAPI CDROM biasanya menggunakan PIO 3
atau PIO 4. PIO 3 digunakan pada CDROM berkecepatan rendah sedangkan PIO 4 digunakan
pada CDROM berkecepatan tinggi.
4. Mode DMA
Direct
Memory Access (DMA) berarti data ditransfer langsung antara harddisk dengan
memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini berlawanan dengan PIO yang menggunakan
CPU. Keuntungan menggunakan mode DMA amat terasa pada sistem operasi
multitasking seperti UNIX, karena transfer data dengan mode DMA akan menghemat
resource CPU sehingga CPU dapat mengerjakan pekerjaan yang lain. Pada sistem
operasi singletasking seperti DOS, CPU harus menunggu harddisk menyelesaikan
transfer data terlebih dahulu sebelum melanjutkan pekerjaannya.
Ada
dua tipe DMA, yaitu third-party DMA dan first-party DMA (bus mastering DMA). Third-party
DMA menggunakan DMA controller yang ada pada motherboard untuk melakukan
operasi transfer data, sedangkan pada first-party DMA semua pekerjaan ini
dikerjakan oleh bagian logic di interface card.
DMA
controller yang ada pada sistem ISA memiliki kecepatan yang sangat rendah
sehingga sangat riskan untuk digunakan bersama harddisk keluaran baru,
sedangkan DMA controller pada VLBUS hanya mendukung bus mastering DMA. Pada
EISA dikenal DMA transfer 4 MB/s sedangkan pada PCI dikenal DMA transfer tipe
‘F’ yang memiliki kecapatan antara 6 sampai 8 MB/s. Saat ini, chipset-chipset
motherboard yang terbaru sudah mendukung bus mastering DMA.
Tabel Mode DMA
5. Block Mode
Anda
tentunya pernah mendengar tentang block mode. Block mode biasanya dapat Anda
aktifkan melalui setup BIOS. Block mode adalah salah satu cara untuk
mempercepat transfer data. Cara yang digunakan adalah memungkinkan pemberian beberapa
perintah baca atau tulis secara bersamaan.
Setiap
ada perintah membaca atau menulis, maka IRQ akan dibangkitkan sehingga CPU akan
melakukan proses switching, memeriksa device dan melakukan setup untuk transfer
data. Jika setiap ada perintah CPU melakukan ini tentu menghabiskan waktu.
Dengan block mode CPU dapat memberikan beberapa perintah sekaligus ke harddisk
sehingga proses-proses tadi hanya sekali dilaksanakan. Dengan block mode, dalam
setiap aksesnya harddisk akan memproses beberapa sektor sekaligus tanpa membangkitkan
interrupt melalui IRQ. Itulah sebabnya cara ini
disebut block mode.
4. Magnetic Tape
Suatu
media perekam terdiri dari tape yang tipis dengan lapisan bahan magnetis yang
bagus, digunakan untuk merekam data analog atau data digital. Data disimpan
dalam frame. Frame dikelompokkan ke dalam blok atau record terpisah.
Gambar 7.
Mekanisme penyimpanan Magnetic tape
Magnetic
tape adalah suatu media akses serial, serupa untuk kaset audio, dan juga data
(seperti nyanyian pada tape musik) tidak bisa ditempatkan dengan cepat.
5. Floppy Disk
Floppy
disk yang menjadi standar pemakaian terdiri dari 2 ukuran yaitu ukuran 5,25
inci dan 3,50 inci yang masing-masing ukuran memiliki 2 tipe kapasitas yaitu
kapasitas Double Density (DD) dan High Density (HD).
Gambar 8. Floppy
Disk
Tabel Karakteristik
Floppy Disk 5,25 inci
Disket
diputar pada kecepatan 300 (double density) atau 360 rpm (high density).
Sewaktu disk berputar, head dapat bergerak keluar atau ke dalam sekitar
1 inci, menulis sekitar 40 atau 80 track. Head merekam dengan
menggunakan metoda tunnel erasure, yaitu track akan diisi dan sisi
track yang bersebelahan akan dihapus untuk mencegah pencampuran.
Tabel Karakteristik
Floppy Disk 3,50 inci
Gambar 9. Floppy disk 3 ½ high-density menunjukkan
Track dan Sector
6. Zip Drives
Zip
drive adalah salah satu media penyimpanan yang menggantikan floppy disk untuk
kebutuhan akan kapasitas penyimpanan yang lebih besar. ZIP drive memiliki
kapasitas penyimpanan yang tinggi, bersifat dapat dihapus (removable) dan
dapat menyimpan 100 MB data. Akan tetapi Zip drive ini tidak bisa
membaca/menulis tipe floppy disk sebelumnya (5 ¼ inch dan 3 ½ inch).
Gambar 10.
Zip Drives
7. Optical Disk
Mulai
tahun 1983 sistem penyimpanan data optical disk mulai diperkenalkan dengan
diluncurkannya Digital Audio Compatc Disk. Setelah itu mulai berkembanglah
teknologi penyimpanan pada optical disk ini.
Gambar 11.
Compact Disk
Gambar 12.
Perekaman CD-ROM
Proses tulis dan Baca
Baik
CD-Audio maupun CD-ROM memakai teknologi yang sama, yaitu sama terbuat dari
resin (polycarbonate), dan dilapisi oleh permukaan yang sangat reflektif
seperti alumunium. Informasi direkam secara digital sebagai lubang-lubang
mikroskopik pada permukaan yang reflektif. Proses ini dilakukan dengan
menggunakan laser yang berintensitas tinggi. Permukaan yang berlubang
mikroskopik ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening. Informasi dibaca dengan menggunakan
laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan bening tersebut sementara
motor memutar disk. Intensitas laser tersebut berubah setelah mengenai
lubang-lubang tersebut kemudian terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor
yang kemudian dikonversikan menjadi data digital.
8. DVD-ROM
DVD-ROM
(digital versatile disc-ROM atau digital video disc-ROM) adalah disk yang
berkapasitas tinggi mampu menyimpan 4.7 GB sampai 17 GB, harus mempunyai drive
DVD-ROM atau DVD player untuk membaca
DVD-ROM dan menyimpan basisdata, musik, perangkat lunak kompleks, dan gambar
hidup.
Gambar
13. PC dan DVD-ROM
Tabel Kapasitas
penyimpanan DVD-ROM
Gambar 14. Bagian-bagian yang termasuk dalam
perangkat Drive DVD
Tabel DVD
Device
9. USB Flash Drive
Plugs
dalam port USB pada suatu komputer atau mobile device.
Kapasitas penyimpanan sampai 4 GB.
Membuat floppy disk menjadi usang karena banyak beralih ke USB mengingat
kapasitasnya yang besar dan harganya relatif terjangkau.
Gambar 15. USB
Flash Drive
Gambar 16. Port
USB
10. Punched Cards &
Paper Tape
Ini
adalah media yang populer di masa lalu tetapi penggunaannya memerlukan ruang
penyimpanan yang besar dan memakan waktu
(time-consuming). Dengan pengembangan harddisk dan storage
devices lain penggunaannya telah menghilang.
Gambar 17. Potongan pita kertas
11. Kesimpulan
Penyimpanan
dapat berupa pengkodean secara magnetis pada permukaan alat penyimpanan,
seperti disk atau disket. Peyimpanan biasanya digunakan untuk memelihara data
dan program yang tidak sedang digunakan oleh prosesor. Ada beberapa jenis media
untuk penyimpanan komputer, dan masing-masing memiliki karakteristik. Walaupun
jenis media antara komputer besar dengan komputer kecil, jenis-jenis tersebut
memiliki karakteristik serupa. Kapasitas penyimpanan seringkali diukur dengan
dalam satuan kilobyte (KB), megabyte (MB), atau terabyte (TB).
Terima
kasih telah membaca, semoga bermanfaat ^^
Related Posts :
- Back to Home »
- Pengantar Teknologi Informasi »
- Teknologi Penyimpanan Komputer
maaksih bantyak sudah sharw min
Alat pemisah lcd